Pada tahun 1929,
Rudolph Peierls menyatakan pentingnya kontribusi teori kuantum pada
semikonduktor. Teori kuantum yang berkaitan dengan semikonduktor khususnya
mengenai kuantum level energi, yang kita ketahui sebagai energi yang dibutuhkan
elektron menuju kulit / tingkat
selanjutnya . Semua zat mempunyai band gap, yaitu beda potensial antara
keadaan inert (tidak dapat menghantarkan listrik) dan keadaan konduksi (mudah
menghantarkan listrik). Logam mempunyai band gap yang kecil, isolator mempunyai
band gap yang besar, sedangkan semikonduktor berada ditengahnya. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa
semikonduktor dapat bersifat isolator dan dapat juga bersifat konduktor. Pada
suhu rendah, semikonduktor lebih bersifat isolator sebaliknya pada suhu tinggi
semikonduktor akan bersifat layaknya konduktor. Material yang bersifat semikonduktor
diantaranya adalah germanium dan silikon. Keduanya berada dalam golongan IV
unsur periodik (mempunyai 4 elektron valensi).
Germanium
Germanium adalah salah satu contoh dari sebuah
semikonduktor. Ia mempunyai empat elektron dalam kulit terluar (valensi).
Beberapa tahun yang lalu, germanium adalah satu-satunya bahan yang cocok untuk
membuat peralatan semikonduktor. Tetapi peralatan germanium mempunyai sebuah
kekurangan yang fatal yaitu arus balik yang sangat besar.
Silikon
Silikon merupakan elemen yang tidak sulit
ditemukan di bumi. Sebuah atom silikon terisolasi mempunyai 14 proton dan 14
elektron. Seperti yang ditunjukkan pada gambar (a), orbit yang pertama
mengandung 2 elektron dan orbit kedua mempunyai 8 elektron. 4 elektron yang
tersisa terdapat dalam orbit valensi.
Semikonduktor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu semikonduktor
intrinsik (murni) dan semikonduktor ekstrinsik. Sebuah silikon kristal adalah
sebuah semikonduktor murni jika setiap atom di dalam kristal adalah sebuah
sebuah atom silikon. Sebuah semikonduktor murni memiliki elektron dan hole yang
sama. Hal ini disebakan oleh energi termal yang menghasilkan elektron bebas dan
lubang sebagai pasangannya. Energi panas membuat kristal bervibrasi dan
menyebabkan elektron lepas dari orbitnya. Pada suhu ruang, kristal silikon
murni hanya memiliki sedikit elektron bebas dan hole yang diproduksi akibat
energi panas.
Semikonduktor ekstrinsik merupakan hasil doping.
Doping adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan menghantar muatan pada
semikonduktor. Semikonduktor ekstrinsik terbagi menjadi 2 type, yaitu type-n
dan type-p. Semikonduktor type-n memiliki banyak elektron dan sedikit lubang,
sedangkan semikonduktor type-p memiliki banyak lubang dan sedikit elektron.
Type-type semikonduktor ini terjadi karena adanya donor elektron. Atom pendonor
semikonduktor type-n berupa atom-atom pentavalen (golongan VA unsur periodik)
seperti pospor, antymon, dan arsenic. Sedangkan atom pendonor semikonduktor
type-p berupa atom-atom trivalent seperti alumunium, indium, dan gallium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar